Beranda blog

Variasi Kegiatan Membaca

0

Membaca merupakan kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara atau dalam hati. Kegiatan membaca dapat memberikan informasi dan inspirasi. Namun, kegiatan ini sendiri seringkali menjadi kegiatan yang tidak disukai oleh orang-orang. Hal itu tidak terlepas dari pemikiran tentang kegiatan membaca yang terbatas. Sehingga, ada beberapa variasi kegiatan yang dapat menjadi alternatif.

Membaca nyaring

Guru membacakan buku dengan nyaring kepada siswa akan menjadi teladan membaca yang baik. Lewat kegiatan tersebut siswa dapat memahami materi yang sedang dibacakan. Kegiatan ini juga dapat menjadi aktivitas yang bersifat interaktif.

Membaca bersama

Kegiatan ini melibatkan guru atau orang tua dengan siswa untuk membaca bersama-sama. Kegiatan ini bisa menjadi alternatif solusi keterbatasan terhadap ketersediaan buku di sekolah. Kegiatan ini bisa menjadi wadah untuk mendiskusikan isi buku dan kata-kata sulit dengan siswa.

Mendongeng cerita

Aktivitas ini bisa memberikan variasi kegiatan membaca pada siswa. Siswa dapat menaruh perhatian lebih kepada materi yang dibahas. Guru juga dapat menjelaskan tentang makna cerita yang dibahas.

Matematika: Bukan Sekadar Angka

0

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling dibenci oleh banyak peserta didik. Tidak jarang, banyak dari siswa yang kemudian menyatakan bahwa dirinya alergi dengan matematika.

Ada banyak alasan yang keluar jika ditanya tentang ketidaksukaan pada pelajaran ini. Ada yang mengatakan susah, soal yang diperoleh tidak seperti apa yang diajarkan, hingga ada pula yang menganggap bahwa matematika, tidak sepenuhnya digunakan di kehidupan sehari-hari. Sejumlah alasan tersebut pula lah yang pada akhirnya membuat banyak orang yang berusaha menghindari pelajaran matematika ketika menempuh pendidikan tinggi.

Pelajaran matematika menjadi salah satu pelajaran yang paling membuat siswa malas saat mempelajarinya. Materinya yang dianggap tidak konsisten, sangat sulit, hingga rumit membuat banyak orang merasa bahwa matematika adalah tentang perhitungan belaka. Padahal, sejatinya matematika bukan sekadar angka saja.

Matematika menjadi mata pelajaran yang penting di sekolah karena mengajarkan tentang bagaimana berpikir secara sistematis. Kita diajarkan untuk mengacu kepada dasar rumus yang telah ditetapkan dan menyesuaikan diri dengan permasalahan yang akan diselesaikan tetapi tetap mengacu kepada sistem yang telah ditetapkan.

Selain itu, matematika juga bisa menjadi wadah untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan logis peserta didik. Pasalnya, di dalam matematika kita diajarkan bahwa sejumlah jawaban yang ada terlahir dari sejumlah petunjuk yang telah diberikan dan rumus adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan semua petunjuk yang ada.

Manfaat mempelajari matematika yang lain adalah melatih ketelitian, kecermatan, dan kesabaran. Kita tahu bahwa di dalam memecahkan materi matematika, perlu kesabaran dalam mengerjakannya dengan tetap memperhatikan setiap bagian yang dimasukkan untuk menghindari kesalahan.

Matematika memang sulit. Namun, jika mampu memberikan penjelasan bahwa matematika tidak hanya sekadar angka, maka matematika sejatinya tidak semengerikan itu dan bukan hanya sekadar angka, tetapi juga pikiran.

Peran Penting Orang Tua Untuk Pendidikan Anak

0

Seorang anak sejatinya merupakan tanggungan dari orang tua yang membesarkan mereka. Ada banyak hal yang ditanggung oleh orang tua, termasuk pendidikan. Kehadiran pendidikan untuk anak menjadi sebuah kebutuhan agar mereka dapat dibekali pengetahuan dan kemampuan untuk mempersiapkan dirinya demi masa depan.

Meski menyekolahkan anak merupakan tanggung jawab orang tua, tetapi kewajiban mereka tidak sebatas itu. Peran orang tua bukan hanya sekadar menyekolahkan dan memberikan biaya pendidikan kepada anak-anaknya, tetapi juga turut serta dalam membantu proses perkembangan anak tersebut.

Seperti yang kita ketahui, pendidikan sendiri dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pendidikan formal, pendidikan informal, dan pendidikan non-formal. Ketiganya berjalan secara beriringan dan saling mendukung satu sama lain.

Berbagai ahli berpendapat bahwa ada kaitan antara keterlibatan orang tua kepada anaknya di sekolah. Hal tersebut juga dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Mahia Saracostti dari Universidad de La Frontera, Chile.

Ia dan temannya, Laura Lara melakukan penelitian kepada 498 orang tua dari berbagai sekolah dari 16 sekolah di negaranya. Penelitian tersebut ditujukan untuk mengetahui hubungan keterlibatan orang tua terhadap prestasi anak di sekolah.

Berdasarkan penelitian tersebut, mereka menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara prestasi akademik anak dengan tingkat keterlibatan orang tua. Mereka yang banyak terlibat dalam mendukung pendidikan anaknya, cenderung memiliki anak dengan prestasi akademik yang lebih tinggi ketimbang mereka yang tidak.

Keterlibatan orang tua dalam mendukung proses belajar anak di sekolah merupakan hal yang penting. Sebab sejatinya, proses pendidikan senantiasa terjadi. Kurang bijak jika mempercayakan semua proses belajar anak hanya kepada guru di sekolah yang memiliki kebersamaan dengan anak yang terbatas.

Proses pendidikan adalah proses tak kenal ujung dan tak kenal batasan. Seorang anak yang masih baru mengenal dunia akan lebih mudah terpengaruh oleh berbagai hal yang mereka peroleh. Diperlukan peran aktif orang tua dalam membantu anak demi masa depan yang lebih cerah.

Sebab sejatinya, setiap orang tua akan selalu menginginkan yang terbaik untuk mereka. Maka, untuk bisa mewujudkan hal baik untuk anak, para orang tua juga perlu untuk belajar tentang menjadi orang tua yang baik. Sebab seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pendidikan adalah proses yang tak mengenal batasan, termasuk usia.

Pentingkah Mempelajari Bahasa Inggris?

0

Salah satu pelajaran yang kerap dibenci oleh siswa adalah materi tentang Bahasa Inggris. Tingkat kesulitan dalam mempelajari materi ini menjadi hal yang tidak disukai oleh siswa ketika mempelajari. Seringkali, pelajaran ini dianggap tidak begitu penting karena kita tinggal di Indonesia.

Jika kita berada di awal tahu 2000-an, barangkali pernyataan tentang tidak pentingnya mempelajari Bahasa Inggris ada benarnya. Namun, di era informasi dan globalisasi seperti sekarang, kemampuan Bahasa Inggris menjadi sangat diperlukan.

Hal ini disebabkan karena meleburnya jarak dan waktu yang membatasi kita selama ini. Proses komunikasi bisa terjadi di mana dan kapan saja. Tidak hanya itu, kemampuan Bahasa Inggris untuk bisa menghindari berita-berita bohong yang disebarkan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Posisi Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dan bahasa yang paling digunakan di seluruh dunia juga bisa membantu kita ketika berada dalam situasi-situasi tertenu. Bahkan, gawai yang sudah akrab kita gunakan pun, banyak menggunakan Bahasa Inggris sebagai pengantarnya.

Selain faktor komunikasi, posisi Bahasa Inggris dapat digunakan menjadi alat kita untuk mendapat referensi keilmuan yang lebih luas lagi. Sehingga, bahan pelajaran kita tidak semata bergantung dengan materi yang menggunakan Bahasa Indonesia.

Pada akhirnya, meski tinggal di negara yang menggunakan Bahasa Indonesia, mempelajari Bahasa Inggris tetap menjadi sebuah kebutuhan untuk bisa menjadi alat kita dalam meningkatkan kemampuan diri kita sendiri di bidang-bidang lainnya.

Tantangan Mendidik “Generasi Z” Era Sekarang

0

Sebagai pengajar mendidik generasi Z memiliki tantangan tersendiri dimana Generasi Z merupakan Generasi paling beruntung. Mereka adalah penghuni asli dari dunia digital. Sehingga mereka memiliki gaya belajar yang sedikit berbeda dengan generasi sebelumnya. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendidik.

Survei dari Satrio, et.al. (2020) menemukan bahwa generasi Z menginginkan pendidik yang nyaman untuk diajak berdiskusi. Hal tersebut menunjukkan kalau Generasi Z memang suka berdialog dan mengharapkan adanya komunikasi dua arah antara mereka dan pendidik.

Selain itu, tentu peran pendidik adalah bagaimana membuat pembelajaran menjadi lebih asyik. Karena generasi Z aktif dan menguasai teknologi, hal tersebut dapat menjadi media untuk mengajari dan mendidik mereka dengan lebih asyik. dan yang terakhir adalah, sebagai pendidik kita perlu memfasilitasi generasi Z terhadap kemampuan problem-solving. Menurut Werth & Werth (2011) generasi Z ingin bekerja dengan berbagai aktor untuk mengidentifikasi masalah. 

Sebagai guru, ada tuntutan tersendiri untuk beradaptasi dan belajar agar bisa mengikuti dan mengimbangi.

Sudut Pandang Creator Gundu terhadap Pendidikan Nusantara Kini

0

Setelah kabinet reshuffle tahun 2019 dengan pimpinan baru kementerian pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi; Nadiem Makarim menerbitkan suatu terobosan untuk mengembangkan minat bakat mahasiswa dan terjun langsung ke dunia kerja apa januari 2020. Program ini disebut Kampus Merdeka. Program ini menuai pro kontra dan ada pihak yang lebih dekat yang kontra waktu itu, termasuk dari kalangan BEM universitas terkemuka soal ketimpangan kualitas perguruan tinggi di negeri ini.

Bagi penulis, ada beberapa aspek yang perlu ditelisik untuk mengkaji ini. Memang ketimpangan terjadi namun hal itu tetap akan terjadi meski kurikulum tidak berubah atau tidak adanya perubahan sama sekali. Metode baru akan lebih terorientasi dengan esensi ilmu dari pada tulisan panjang lebar yang ada didalam buku catatan.

Teknologi akan terus berkembang dan pola pendidikan pun ikut dinamis mengiringi. Memang pemerintah memiliki PR lebih soal gap antar perguruan tinggi namun hal itu masih mampu diselesaikan. Terlebih guru milenial sudah tidak terlalu asing dengan dunia internet.

Program pendidikan merdeka merubah sentralisasi dengan ‘anda adalah apa yang ingin anda lakukan’.  Segala ilmu bisa didapatkan tidak mesti dari sektor akademis saja melainkan juga dari kalangan profesional.  Ini suatu langkah yang bagus untuk memulai membangun pola pikir yang lebih terfokus. Karena sudah menjadi landasan umum atas istilah “Kemajuan” suatu negara, itu tergantung penguasan dan pemanfaatan atas ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pemahaman itu tidak mudah didapat tanpa rujukan yang relevan dan keahlian dalam meriset. Kenapa saya ungkap ini sebagai hal positif? karena sudah menjadi tradisi akademis di Indonesia kalau kesempatan ini hanya menjadi bagian tugas para guru besar atau professor. Kebayangkan jika mahasiswa dilatih untuk melakukan riset terlebih untuk materi yang menjadi passion-nya? Ini jelas mampu memancing imajinasi dan kreatifitas dirinya.

Albert Einstein pernah berkata ‘imagination is the highest form of research’, yang maksudnya imajinasi adalah formula utama dalam membangun sebuah penelitian. Ironis bukan jika kita pandang dari sudut pendidikan di negara kita beberapa tahun sebelumnya. Imajinasi mungkin dianggap remeh dan bisa mencederai nilai akademis jika terlampaui dituruti. Padahal di lain pihak hal liar dalam imajinasi itu tumbuh di usia muda. Anak-anak mudah berkhayal dan mampu memberikan deskripsi out of the box, anda bisa uji ini dengan meminta saran anak-anak atas suatu gambar dan coba meminta mereka untuk memberi deskripsi Jawaban mereka cenderung berbeda dengan jawaban orang dewasa.

Kebanyakan inventor terkemuka mendapatkan gagasan dari hal-hal sederhana seperti Sir Isaac Newton yang memiliki kisah dengan Apple nya yang mungkin saat di akademisi dengan kalangannya termasuk bukanlah orang yang paling populer soal kejeniusan sebelum menggagas teori gravitasi. Hal ini memperkukuh kalau kecerdasan akademik bukan suatu final penentu keberhasilan seseorang. Bahkan menteri kita Puji Astuti bukanlah sosok yang bergelar tinggi saat mencapai puncak kesuksesan.

Jauh berjalan, kesadaran kita akan budaya riset semakin tinggi dan perlu proaktif mahasiswa dengan ahli di akademisi dan juga para profesional non-akademik dalam menciptakan suatu gagasan. Periset yang baik sekarang adalah yang fokus terhadap pembaruan dan terbukti secara saintifik serta bisa di aplikatif kan. Dengan adanya mindset seperti itu ada kesempatan bagi negara kita berjalan ke arah negara maju.  

Budaya riset secara umum memiliki makna sebagai suatu desain sistem kehidupan yang terwujud secara panjang, yang dapat menjadi pedoman hidup terbuka dan bersama bagi seluruh anggota masyarakat. Budaya merupakan sebuah cara berpikir, merasa dan mempercayai terhadap suatu proses perubahan perilaku yang berjalan cukup panjang. Oleh karena itu kebudayaan yang terbuka atas perubahan merupakan variabel input yang penting bagi sebuah proses pembangunan dalam era globalisasi, yang memberikan makna terhadap manusia sebagai individu maupun kelompok.

Platform Gundi.id merupakan salah satu sarana untuk mengukur kemampuan dari suatu materi siswa ataupun audiens yang ingin anda uji. Karena memiliki fitur rekap analisa data. Dengan hal itu anda bisa menentukan materi apa yang masih menjadi PR yang perlu anda tuntaskan dalam mengajar.

Agar Tampil Pede dalam Presentasi

0

Apakah kamu memiliki masalah mentality jika ingin tampil didepan umum? Kurang percaya diri bisa mempengaruhi penampilan mu dan terlebih bisa mempengaruhi tinggi rendahnya profesimu. Dasar ilmu public speaking berakar dari yang paling dasar yakni rasa percaya diri. Kali ini saya akan berbagi tips bagaimana supaya bisa tampil pede dalam acara-acara besarmu.

Menghilangkan Pikiran Negatif

Ada penelitian yang menunjukkan setiap memikirkan sesuatu yang buruk maka otak akan memompa zat kimia yang mempengaruhi perasaan kita dan hal itu mempengaruhi lobus temporal kita yang ujung-ujungnya mempengaruhi masalah memori dan depresi.

Banyak Membaca Buku

Selain membawa kedamaian batin, membaca dapat melatih otak kita lebih kritis. Sering kali dikaitkan kemampuan membaca menunjukkan kemampuan dalam berbicara. Membaca dapat membuka wawasan terlebih materi yang ingin kita sajikan.

Memperbaiki Penampilan Diri

Penampilan yang baik dapat menambah kepercayaan diri presenter dan memudahkan audiens untuk terhubung dengan presenter. Penampilan juga salah satu faktor pembangun percaya diri. Coba sekali-kali anda bercermin dan mulai membangun kepercayaan diri dengan versi penampilan terbaik anda.

Mempertahankan Ritme Nafas

Belajarlah untuk mengatur nafas beberapa kali sebelum tampil. Anda bisa melakukan dengan menarik nafas panjang, tahan sebentar dan hembuskan selama mungkin. Hal ini bisa menimbulkan relaksasi bagi tubuh anda. Ini tentu akan mengoptimalkan fungsi kerja otak dan membangun rasa percaya diri.

Gunakan Games atau Kuis

Kuis bisa menarik simpatik dan mencairkan suasana. Dengan kondisi tersebut persepsi anda terhadap audiens akan lebih sejuk. Selain itu dengan metode ini bisa sekaligus mereview pemahaman dari materi-materi yang telah disampaikan. Fokusmu terhadap diri sendiripun bisa teralihkan ke peserta kuis dan rasa cemas anda akan lebih berkurang.

Gunakan Gundu

Gundu.id merupakan salah satu solusi kuis dan ujian interaktif anda. Kami menyediakan berbagai pilihan pertanyaan dan jawaban yang tentu sesuai bidang profesi anda.

Apa itu LaTeX, TeX, dan KaTeX?

0
Simbol Greeks

INTRODUCTION

Bila teman-teman sudah familiar dengan fungsi matematika pada platform gundu.id. Pasti sekilas mendengar istilah KaTeX, atau malah mau tak mau harus mengenal syntax KaTeX untuk bisa menuliskan persamaan sesuai keinginan teman-teman semua. Sebelum menjelaskan KaTeX mungkin bagi teman yang sudah pernah duduk dibangku kuliah matematika lebih dulu kenal dengan nama LaTeX. Dimana LaTeX merupakan sebuah typesetting sistem yang digunakan untuk menulis dokumentasi  teknikal/formula. Umumnya sistem ini digunakan dalam studi akademis, tesis, disertasi maupun dalam penulisan artikel jurnal dan buku ilmiah. Dengan LaTeX kita bisa menuliskan formula yang biasa kita lihat dikertasi (paper) dengan hanya menggunakan unsur tombol-tombol keyboard biasa. Dengan LaTeX kamu bisa menulis simbol asli dan hasil outputnya tersimpan dengan ekstensi .tex. Sama halnya dengan file .txt dan .md, komputer dengan mudah mengasosiasikannya degan mesin LaTeX editormu. Cara Editing LaTeX berbeda dengan program typesetting pada umumnya seperti Microsoft Word, Open Office dan Google Docs. Program ini dideskripsikan sebagai WYSIWYG atau dikenal dengan istilah “What You See Is What You Get”, yang biasanya adalah mesin terformat yang kamu lihat di screen sementara kamu mengetik.

Donal Knuth

Terus Apa itu TeX?

TeX dirilis pertama kali oleh seorang ahli komputer Donal Knuth pada tahun 1978, 6 tahun sebelum LaTeX diterbitkan TeX telah menjadi standart typesetting umum di akademis. Huruf dan simbol yang terdapat di LaTeX merupakan TeX sendiri, dengan kata lain LaTeX adalah bentuk ekstensif dari TeX. Di program LaTeX kamu dapat mengetik matematika dengan menutupnya dengan tanda dollar. Ex: $$\frac{\sqrt{2}}{2}$$, Hasil bentuk formula ini adalah :

Preview LaTeX

Kamu bisa berekplorasi pembuatan tulisan jurnal dengan berlatih LaTeX di web ini upmath.me . 

terkadang beberapa program LaTeX  menggunakan sepasang tanda $ ketimbang dua tanda $ sebagai awalan typesetting.

KaTeX apa itu?

KaTeX merupakan library javascript yang digunakan untuk me-render TeX pada aplikasi mobile, desktop, dan Web tanpa menggunakan semua infrastuktur LaTeX. Fungsi-fungsinya sama persis hanya saja tidak semua fitur dan add-ons yang disediakan KaTeX. Dikembang dan disupport oleh pengembang yang bernama Khan Academy. Adapun simbol-simbol TeX yang dirilis KaTeX didokumentasikan pada link ini. 

Perlukah mempelajari TeX?

Banyak mahasiswa sarjana dan pascasarjana di jurusan Sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM) butuh mempelajari LaTeX dengan tujuan agar membantu kelulusan pendidikannya. Mengenal TeX sudah menjadi kewajiban karena setiap tulisan yang diterbitkan atau jurnal mesti dituliskan ke versi web. TeX sudah menjadi sistem bahasa standart dalam penyampaian tulisan ilmiah diplatform digital, termasuk jika kamu mau menulis formula pada https://gundu.id. Ada banyak dokumentasi untuk mempelajari LaTeX dan gratis digunakan dan bisa diinstall di windows atau mac disini. Jika kamu ingin versi online editornya juga ada seperti ini.